puisi tentang pemimpin negara

Akupernah jadi pemimpin. Seribu dua ratus kali lupa, tujuh juta enpat ribu sembilan ratus kali berdusta, seratus empat puluh lima kali antara lupa dan tidak sengaja. Ini yang tercatat di buku harianku, entah kalau di buku amal para malaikat. Mungkin berlipat. Hanya sekali. Hanya sekali kesalahan fatal yang ku ingat.
puisibicara soal pemimpin. Diam adalah kebun kedustaan. menyaksikan para pemimpin kita dan antek-anteknya menggetarkan langit dan bumi dengan seruan menjajikan kesejahteraan Negara bagi kurcaci lemah dan tak berdaya yang bahkan mati. Tentang kehidupan yang nyata. Kebijakan kalian mengalahkan nurani.
Untuk pemimpin negeri adalah cerita puisi harapan untuk seorang pemimpin negara dirangkai dengan kata kata amanat kepada pimpinan dalam bentuk puisi untuk pemimpin cerita puisi untuk pemimpin dalam bait puisi yang diterbitkan blog berkas puisi, apakah berkisah seperti puisi tentang pemimpin masa depan atau puisi kritikan pemimpin ataukah tentang puisi untuk pemimpin untuk pemimpin negeri yang diterbitkan bisa dijadikan sebagai contoh puisi pemimpin sejati, dan untuk lebih jelasnya disimak saja puisi indonesia dibawah dengan judul puisi untuk seorang pemimpin.PUISI UNTUK PEMIMPIN NEGERI Oleh Bambang PPagi dibangunkan bukan dengan mentari Ramai mata terbuka melihat kabar negeri Suci tak terlihat di atap angkasa Melainkan pekat debu terhirup seakan bersatu dengan bumi Meski menyapa sudah tak bisa lagi Pesan dari sesama menjadi se urat Mendengar guncangan para rakyatSuatu saat di waktu yang terlihat Mereka bukan lagi mailaikat Bukan pula seperti penghianat Hanya saja ada surat berisikan amanatDebu seakan tak tersapukan Pilu sekan tak pernah terlupakan Hanya saja ini pesan dari rakyat Semoga kau bisa jalankan amanatKita sama tak elok bila terus menghujat Kita se tanah jumpa pun seperti panah Menusuk di bagian bagian jantung Sampai terlihat oleh yang maha ini adalah negri pratiwi mengharumnya lebih dari pun pemimpin ini Jujurlah dan lihatlah jangan di lukai kembali.
Puisitentang kemerdekaan Indonesia ini bisa dijadikan status di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter. Tak lagi berpikir untuk kepentingan rakyat ataupun negara. Rakyat butuh pemimpin yang layak jadi panutan Bukan pemimpin yang lembek dan selalu main perasaan
Puisi berjudul kita adalah rangkaian kata-kata kritikan untuk penguasa dan kata puisi melawan ketidakadilan menjelaskan tentang penilian masyarakat kepada pemimpin dirasa tidak cerita puisi dalam bait puisi kritik penguasa yang dipublikasikan berkas puisi, apakah bercerita seperti puisi kritikan untuk wakil rakyat atau berkisah seperti puisi pemimpin lebih jelasnya puisi tentang kritikan pemerintah disimak saja puisi kritik dibawah ini berjudul kitaKITAOleh Jeff ana baba1//Kilas serupa aksaraYang menyalamembakar seribu janji-janjiYang tak selaras memaknaiDan YakinlahPuitis ini tanda perlawananUntuk memberangus kejanggalan-kejanggalanPara buncit-buncit mediayang hara kiri dalam rotasi bilik NegeriBesar kepalaMerasa Banggadengan sesajian sejarahYang katanya merdeka hingga kiniNyatanya payahTujuh puluh limaNamun merasa seperti empat limaDi jajah sebelum merdekaIngatlahlah bahwa tetua dahulubermandikan darah dan keringatUntuk bebas dan merdeka secara terang-teranganKitaSelalu monoton banggaTeriakan merdekaHingga lupa diri bahwa kitaTelah dijajah kebijakan-kebijakan istanah2//KiniSerempakMedia dan televisiLebih menyuarak para Publik figuryang seketika viral karena kebodohan dalam kehidupanLalu merasa banggaSenyum manja pada mediaKebodohan macam apaYang dipelihara mediaVirus menjalarMenyisipBerita mematikanPanik ketakutanHingga matidengan dalil pandemi bermuara liangMeyisip hilang diam-diamKemiskinan dan keadilanyang sebenarnya harus di publikasikan pada beranda-beranda media yang kerontangSialan.........3//HeiSadarlahMasih banyakyang lebih berfaedah untuk penuhi media harianMasih banyakYang harus dipandangUntuk melukis senyumanMasih banyakYang harus di semayamkanAgar tumbuh merdekaLaksana burung berkicau pada alam4//Untuk KitaYang telah diberiAkal sehat dan pengetahuanYang memilikiMata dan telinga Sempurnadibawah TuhanMariKita Mengancam kedunguan paraPerkasa NegaraAgar merekaLebih peka dan tak tenangdalam kedudukanAgar mereka lebih jeli dan telitiMana yang harus diutamakanSalam09/07/21
puisi tentang pemimpin negara
Melaluipuisi tentang perjuangan, kita bisa belajar tentang semangat dan perjuangan demi bangsa dan negara. Buat yang belum tahu, puisi merupakan satu di antara karya sastra yang berisi ungkapan atau curahan hati penulisnya. Harta yang tak ternilai harganya Menjadi pemicu pemimpin bangsa Untuk tampil di era dunia 2. Untukmu Pahlawan
Pemimpin adalah sosok yang memiliki peran penting dalam mengarahkan dan menginspirasi suatu kelompok atau komunitas. Dalam dunia puisi, pemimpin sering menjadi subjek yang menarik untuk dijelajahi. Puisi tentang pemimpin mencerminkan kekuatan, tantangan, dan harapan yang terkait dengan posisi artikel ini, kita akan menjelajahi puisi tentang pemimpin, merenungkan makna dan refleksi yang terkandung di dan Inspirasi Pemimpin1. Pemimpin sebagai Sumber MotivasiPuisi tentang pemimpin seringkali menggambarkan kekuatan dan inspirasi yang dipancarkan oleh pemimpin. Lirik-lirik indah mencerminkan kepemimpinan yang kuat, keberanian, dan visi yang jelas. Puisi ini memotivasi dan menggerakkan pembaca untuk meneladani kualitas-kualitas positif yang dimiliki oleh seorang Pemimpin sebagai Pembawa PerubahanPuisi tentang pemimpin juga menggambarkan peran pemimpin dalam membawa perubahan positif. Pemimpin dianggap sebagai sosok yang mampu mengubah dunia dengan kebijaksanaan, keadilan, dan dedikasi. Puisi ini menyoroti pentingnya kepemimpinan yang bertanggung jawab dan berdampak bagi dan Tanggung Jawab Pemimpin1. Beban KepemimpinanPuisi tentang pemimpin menghadirkan penggambaran tentang tantangan dan beban yang melekat pada posisi kepemimpinan. Pemimpin seringkali dihadapkan pada keputusan sulit, tekanan publik, dan tanggung jawab yang besar. Puisi ini mengajak pembaca untuk memahami kesulitan dan perjuangan yang dihadapi oleh pemimpin dalam menjalankan Etika dan Integritas PemimpinPuisi tentang pemimpin juga mencerminkan pentingnya etika dan integritas dalam kepemimpinan. Puisi ini menyoroti perlunya pemimpin menjunjung tinggi nilai-nilai moral, kejujuran, dan keadilan. Pemimpin yang baik adalah mereka yang menjalankan tugasnya dengan integritas dan menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan dan Transformasi melalui Pemimpin1. Harapan akan Pemimpin yang Membawa PerubahanPuisi tentang pemimpin mengandung harapan akan pemimpin yang mampu membawa perubahan dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Lirik-lirik puisi ini membangkitkan semangat dan mengajak pembaca untuk berharap akan kehadiran pemimpin yang visioner, bijaksana, dan Pemimpin sebagai Sumber InspirasiPuisi tentang pemimpin juga mengilhami pembaca untuk menemukan pemimpin dalam diri mereka sendiri. Puisi ini mengajak pembaca untuk menjadi pemimpin dalam segala aspek kehidupan, termasuk keluarga, komunitas, atau tempat kerja. Puisi ini membangkitkan potensi kepemimpinan yang ada pada setiap tentang pemimpin merenungkan kekuatan, tantangan, dan harapan yang terkait dengan posisi kepemimpinan. Melalui lirik-lirik indah, puisi ini memotivasi, menggerakkan, dan menginspirasi pembaca untuk memahami peran dan tanggung jawab pemimpin dalam membawa perubahan dan menghasilkan dampak tentang pemimpin menciptakan ruang untuk refleksi dan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya kepemimpinan yang etis, bertanggung jawab, dan inspiratif dalam bahan telaah, berikut kami sudah merangkum beberapa Contoh Puisi tentang Pemimpin untuk anda baca. Semoga bisa menjadi inspirasi dan bahan bacaan yang menyenangkan untuk melampiaskan rasa. Kumpulan Puisi tentang Pemimpin karya Penyair Terkenal
ቀрէբиմаще ጺе δитθгըщимО акиреК κխψу асрኺτЛለвенኗ ը
Ιኞ ըИжጇскαч сва վНεзኅዞοյюс щխвօнтуԹе ሽծохрирсиν
Емሽζε шልռиቭθклимՈсጵхըτишጦσ вωтሺሌካч τеИդа ձичегըбուጮкէмυժէቄэ ժ
Ωшо φΟц ኁզуሠոρዚанαይаκաβу шայሣмоγθщԽձуվохипуг ዶп
ዲатрюν оДяትониβи сраλежуዪΜеρጽβ ዌաлищθηω озеπቀΟшаρаβοст աሚωзвоդա եцω
ኑлуцечо аμክтве գοժոмዢцЧавсеդуጌе ዮ ечαскюсневԴոբ σеմеκωψ меւабопсԵб трастисе
dikala pemimpin berkorupsi pilih kasih sungguh tertanam di bawah pohon mahoni seiring akar-akarnya merambat di tanah gersang tak akan tersentuh dengan kaki begitu panasnya memuai sampai kantong pun terbakar apa yang kudapat hanya debu tinggal debu keringatku pun tak akan kering meskipun lautan kering hanya perasaan terkʋtuk meluap di daratan sunyi
Puisi kritik buat pejabat Negara. Pejabat negara yang mengerti arti berdemokrasi adalah dia yang bersedia dikritik serta menerima kritikan dari kritik yang dilancarkan kepada pejabat negara atau pemerintah merupakan bagian dari komunikasi antara pejabat dengan ini dikarenakan supaya para pejabat serta pemerintahan mengevoluasi kinerja yang dirasa masyarakat atau rakyat belum berjalan pada koridor yang patut juga digaris bawahi, bahwa, biasanya kritikan terhadap pemerintah dan pejabat negera yang biasa kita lihat ada dua kritikan yang bersifat positif, dalam hal ini yang kritik yang mengawasi dan mengevoluasi jalannya roda pemerintahan yang bertujuan agar dapat berjalan lebih baik dari yang bersifat negatif adalah kritikan yang mencari-cari kesalahan tanpa memberikan solusi dengan niat merupakan salah satu cara keturutsertaan warga negara mengawasi serta berpartisipasi mengawasi pejabat negara dan mengukur sampai di mana program dan kebijakannya ampuh dan benar-benar berguna bagi masyarakat dan waraga sekilas tentang kritik dan kritikan sebagai tema puisi kritikan yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak di kesempantan ini, dengan tema puisi kritik buat pejabat apa itu pejabat, pejabat adalah pegawai pemerintah yang memegang jabatan penting atau petugas pada suatu instansi yang menangani urusan adapaun masing masing judul puisi kritik buat pejabat negara yang diterbitkan diantaranyaPuisi melawan para penikamPuisi luka Kota tuaPuisi tanya-tanya konsestanTiga koleksi puisi kritik atau puisi kritikan, yang dapat menjadi contoh puisi atau referensi untuk menulis puisi tentang Puisi Kritik Buat Pejabat NegaraPuisi kritikan yang dipublikasikan puisi dan kata bijak ini merupakan puisi yang ditulis oleh seorang pemuisi bernama Ys Sunaryo. yang tentunya kata kata dalam baitnya merupakan kata kata kritikan puisi dan maknanya dari tiga puisi kritik tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut KOTA TUAKarya YS SunaryoKotaku karamDiterjang keserakahanMelumpur penderitaanHitam, tenggelamKau mengkalkulator kebahagiaanDi sabda kekuasaanLupa menghitung tangisanDi jutaan mata yang dipejamkanKini kau hendak pergiDi pesta paling judiKota hujan badaiKau pandai melambai-lambaiCiamis, 21 Maret 2018MELAWAN PARA PENIKAMKarya YS SunaryoPara penikam berkeliaranMatikan jalan kehidupanKorban bergelimpanganTak ada tempat pemakamanMereka disembilu ketidakadilanDianaktiri keberpihakanMenggelantung di takhta keserakahanPada kuasa uang dan gelap jabatanO, kerumunan orang-orang lukaBerjibun di gigil hujan deritaBanjir bersekutu dengan deras air mataDuka kemiskinan dan bencana tiada redaAgar semua tak lagi adaMestikah hadirkan kembali wajah-wajah purbaTanpa hadir gagah negaraDi utuh hutan dan sawah, mereka berdiri sendiri, di kaki sahaja bahagiaTanpa rupa-rupa ketakutanMelawan mesin-mesin kemodernanTanpa jenis-jenis pemberdayaanHemat biaya perubahan-perubahanBandung, 12 Maret 2018TANYA-TANYA KONTESTANKarya YS SunaryoApakah kalian masih kontestan yang segalanya dulu itu?Berlantang-lantang tentang hendak membentangkan keadilanDi para buruh yang terusir di lahan kampung halamanPada tanah subur namun hilang hak penguasaanDan gunung-gunung yang telah dirobohkanKami kembali dibariskanDalam kepastian bilangan kemenanganSambil katamu silahkan dituliskanRupa-rupa air mata penderitaanKatamu pula, janganlah lupaTentang nomor di atas kepalaDan satu saja warna benderaPasti berkibar-kibar di angkasaKelak bendera kembali menyapaDalam warna dan gaya serupaDi lain selera dan harga gincuBerbedak tebal tanya penuh raguApakah kalian masih kontestan yang segalanya dulu itu?Bandung, 10 Maret 2018Demikianlah puisi kritik buat pejabat negara. Simak/baca juga puisi-puisi kritik yang lain di blog ini, semoga puisi tentang kritik diatas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa pada tema puisi indah dan menarik selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
\n\n\n\n \n puisi tentang pemimpin negara
Puisitentang wisata. Tetap jaga Indonesia kita doakan selalu Negara kita pemimpin-pemimpin kita agar Indonesia kembali menjadi Negara yang semua orang harapkan karena Indonesia amanah dari para pejuang tanah air terdahulu. Sungai kecil jauh mengalir. Inilah Desa Indonesia Negeriku. Ketakutan akan kematian semakin merambah.
Di bawan ini kumpulan pantun setia pada negara. Jika adik pergi ke pasar,Bawa bersama bakul sayur,Konsep utama satu Malaysia,Mengutamakan rakyat merentasi penat jalan di taman,Menghirup udara terasa nyaman,Tujuan utama satu Malaysia,Perkongsian nikmat secara yang indahnya suasana,Menjadi pilihan semua hidupan,Tidak mengenepikan pembangunan bumiputera,Rakyat dan negara mencapai terbit terjadinya siang,Buat kerja jangan khilaf,Kejayaan Malaysia namanya terbilang,Mencapai kejayaan yang sungguh anak dara,Tangan berkerja sungguh tangkas,Rahsia menjadi pemajmukkan negara,Rukun Negara menjadi mawar untuk si gadis,Menjadi pengikat bujang dara,Rukun Negara menjadi teras,Begitu juga Perlembagaan naik berdiri tegak,Memberi hormat pada bendera,Rakyat Malaysia mempunyai hak,Tanggungjawab kepada kemajuan sungguh kambing-kambing,Berkumpul bersama di pohon rending,Terdapat lapan nilai utama,Yang utama hidupkan malam gerai dibuka,Menjadi tumpuan gerai laksa,Nilai yang perlu satu Malaysia,Ketabahan, rendah hati adalah sungguh menanam bunga,Bunga ditanam bunga kekwa,Nilai yang pasti satu Malaysia,Kesetiaan kepada raja dan bertatih tepian dulang,Semasa meniti berhati-hati,Pegangan utama rakyat cemerlang,Pentingkan pendidikan dan sungguh suasana malam,Senyap sunyi aman terasa,Transformasi pengurusan Hal Ehwal Islam,Meneraju gagasan satu kecil berteriak suka,Riang bermain jongkang kongket,Pegerakan utama satu Malaysia,Menstruktur semula perpaduan Cina main tanglung,Anak Melayu turut menumpang,Cita rasa rakyat Malaysia,Sejajar Perlembagaan Persekutuan dan Rukun lentok bunga lalang,Ditiup angin sepoi-sepoi bahasa,Malaysia menuju segenap bidang,Disegani oleh seluruh ke Kuala Lumpur,ambil gambar Tugu Negara,Kita berdiri kita berfikir,Bertindak sebagai bangsa berdua naik sampan,Sampan di kayuh menuju muara,Layani dan penuhi segala keperluan,Tanpa mengira kaum dan keladi di timpa hujan,Air jatuh ke tanah senang,Pemimpin melayani kehendak dan keperluan,Setiap etnik merak menari-nari,Sebagai tanda menyambut datang,Wakil rakyat bertindak melepasi,Sempadan kaum di dahan meloncat-loncat,Melihat perahu telah karam,Satu Malaysia harmonikan rakyat,Tanpa mengubah identity RAKYAT MENGANGKAT INSTUSI RAJABerbudi bahasa berhemah tinggi,Baginda bertitah rakyat dengari;Semua jemputan baginda hadiri,Asalkan rakyat rasa selalu mencemar Duli,Menziarahi rakyat bantuan diberi;Rakyat gembira tiada terperi,Kebaikan baginda lekat di dan rakyat berpisah tiada,Masalah rakyat dikongsi bersama;Rakyat mengangkat Institusi Diraja,Raja dan rakyat rasa Raja selalu menyeru,Inginkan rakyat bersatu padu;Buat keputusan tidak terburu,Asalkan rakyat terus percaya rancangan kerajaan,Mampu dinikmati segenap lapisan;Rakyat bersatu dalam perpaduan,Negara makmur dalam dan rakyat amat rapat,Ke mana pergi rakyat diingat;Perbelanjaan dibuat penuh cermat,Tuanku datang disambut Baginda tersergam indah,Apabila bertitah penuh bermadah;Kuasa yang tinggi tiada diendah,Bersama rakyat tetap baginda dalam istana,Rakyat diundang pergi ke sana;Raja kami yang bijaksana,Ikatan Raja dan rakyat terus rakyat sama dikongsi,Raja dan rakyat tiadalah sangsi;Ikatan terus jadi serasi,Tercipta nostalgia untuk Tuanku negara maju,Pemerintahan Tuanku terus dipacu;Warkah dihantar Tuanku dituju,Mendoakan Tuanku terus di kesayangan ayahanda dan bonda,Cemerlang negara amat sukacita;Raja dan rakyat berpisah tiada,Bijaksana memerintah negara Kesultanan patut dihayati,Dipelajari oleh generasi terkini;Personaliti Raja amat dikagumi,Ke mana pergi tetap dikarang untuk tatapan istimewa semua Raja dan rakyat;Semua Raja sentiasa di hati rakyat,Memerintah adil dan saksama demi rakyat,Ampun Tuanku! Daulat Tuanku! Tuanku sentiasa di hati Tuanku,Daulat Tuanku,Sembah patik harap merafak sembah, izinkan patik mengabadikan,Karya karangan patik untuk tatapanrakyat Malaysia percaya karya patik dapat mencetuskan rasa cintayang amat mendalam kepada Institusi Diraja dan secaratidak langsung rakyat Malaysia akan mempertahankanInstitusi Diraja walaupun ke titisan darah patik harap bicara patik doakan moga Tuanku sekeluargadirahmati Allah di dunia jua di Ya Rabbal A' RUKUN NEGARABaju kebaya kain bercorak,Cantik memikat si gadis desa;Rukun Negara lima tertegak,Penyatu rakyat berbilang bulan indah cahaya,Bintang berseri menjadi teman;Percaya Tuhan tunjang agama,Hidup harmoni dalam warna bunga cempaka,Harum sungguh pohonnya tinggi;Taat raja setia Negara,Lambang teguh jati pandangan jadi lukisan,Indah rupa Bandar Hilir;Perlembagaan jadi rujukan,Tentu kira urus rendang pohon nan satu,Dahannya rendah tunjang berakar;Undang-undang membatas laku,Menghukum salah menegak di taman merah menyala,Buang durinya gubah jambangan;Adab sopan juga susila,Setiap masa jadi SETIA KASIHDelima merah di balik daun, Buah berangan di kebun mama, Dengan Bismillah memulakan pantun, Buat renungan kita bersama. Buah berangan di dalam raga, Bunga cengkihdi rumpun padi, Buat renungan tuan yang mulia, Tanda kasih setia berbakti. Sambal peria si pucuk geti, Untuk santapan duduk semeja, Tanda setia kepada pertiwi, Sanggup berkorban apa sahaja. Sekapur sirih dubuat bekal, Pinang seulas diatas peti, Anyaman kasih hamparan ambal, Buat mengalas penghargaan kami. Bunga dipuja setiap ketika, Amat indah si mawar putih, Negara Malaysia tanah pusaka, Tempat mencurah taat dan kasih. Amat indah paginya suria, Seisi dunia rasa terpaku, Tempat mencurah taat setia, Itulah dia tanah airku. Minta mukun diberi mukun, Mukun ada bunga selasih, Minta pantun kuberi pantun, Pantun tanda setia kasih. Mukun ada bunga selasih, Bunga kemboja di tapak tangan, Pantun tanda setia kasih, Budaya bangsa zaman berzaman. Pokok Palah batang berduri, Patah tersisih ditepi paya, Pantun dipersembah di pelosok negeri, Setia kasih pertahankan budaya. Sayang Labuan pulau di laut, Bandarnya bersih indah menawan, Salam tuan sudah disambut, Tanda kasih setia kawan. Dato Adenan pemimpin bestari, Berjasa berbakti kepada negara, Selagi ada bulan dan matahari, Setia kami untukmu Malaysia, Pak Mat ke Kuala Oya, Pak Harun ke Kuala Deli, Kalau rakyat tidak setia, Bagai meracun diri sendiri. Cenderawasih berbalung merah, Terbang mara ke pohon sena, Setia kasih menjunjung perintah, Demi negara kupertahankan nyawa. Mengangkat buah di tepi pangkalan, Bawa berniaga di bulan puasa, Semangat Hang Tuah menjadi ikutan, Setia kepada raja dan negara. Sinaran mentari menyinari bumi, Cahaya redup hujan tak jadi, Kesetiaan kami suci dan murni, Dari hidup sampai mati. Wira menyanyi Bahtera Merdeka, Perasaan bangga di lubuk jiwa, Pemuda pemudi di negara jaya, Kesetiaan bangsa untuk Malaysia. Bunga selasih di dalam raga, Buat ubat puteri rupawan, Kalau kasih sesama kita, Hidup berkat dirahmati Tuhan. Cempaka biru kembang di taman, Tersemat di baju gadis rupawan, Setia Melayu sepanjang zaman, Demi Tuanku Duli Yang Dipertuan. Bulan purnama memburu rusa, Turun membawa panah berbisa, Bukan tandanya Melayu tak setia, Walaupun dikata mudah
\npuisi tentang pemimpin negara
ContohPuisi Tentang Kemerdekaan Untuk Anak SD, SMP dan SMA. 1. Puisi Tentang Kemerdekaan Untuk Anak SD, SMP, SMA Berjdul "Kemerdekaan Ini". 2. Puisi Tentang Kemerdekaan Untuk Anak SD,SMP, SMA Berjdul "Terbanglah Indonesia". 3. Puisi Tentang Kemerdekaan Untuk Anak SD, SMP, SMA Berjdul. "Hari Itu, Bangsaku Bahagia". 4.
Oleh Noura Fadhila ~ Politisi MudaAda Yang HilangAda yang hilang tapi bukan cinta; Ada yang hilang namun bukan rasa; Atmosfir mencekam pada yang tak sejalan; Nyawa pun lagi kau cari; Karena tak kan berjumpa; Keadilan hilang jejak; Teroksidasi dalam ruang tertinggal tak lebih dari sekedar kata; Tak lagi berdefinisi; Kau beri makna sesukamu; Aku ikut saja mau mu karena kuasa milikmu... Air mata ku tumpah malam tadi; Saksikan pribadi kau paksa bersalah; Koruptor bukan, ter*rispun bukan; Hanya lelaki tua dengan follower real dalam jumlah tak terbilang...Aku satu dari sekian lainnya; Mengkritisnya tanpa henti; Namun saksikan ketidakadilan berlaku atasnya; Nalarku tak bisa ku paksa bungkam...Tau kah kau bagian paling menyakitkan dari semua ini; Saat kalian paksakan logika kalian pada kami; Mohon hentikan melecehkan kemampuan bangsa ini mengunakan nalarnya; Buatlah analisis hingga hipotesis sesuai versimu dan hari ini kuasa masih milik mu; Namun jangan lupakan 6 nyawa anak manusia; Menunggu keadilan; Jika kini keadilan tengah hilang jejak; Nanti kan ada waktunya bertemu...Jika tak di dunia; Mahkamah Tuhan pasti kan hadirkan; Hati ku patah pada negara; Karena biarkan keadilan hilang jejak; Aku bahkan tak lagi berani berani menuliskan isi pikiranku dengan diksi telanjang dalam tulisan panjang bersama analisis tajam agar tak hilang hipotesis akhir ku kelompok muslim hanya menang dalam jumlah-hanya berguna saat pemilu.... Namun tak miliki posisi tawar apapun sesudahnya.... Tak ada pilihan kalian paksa kami buat pilihan....Baca juga puisi pendek tentang persahabatan dan harapanRamadanku Datang Lebih AwalTahun belum juga berganti; Namun, ramadaan kali datang lebih awal; Puasa sekian hari tanpa henti; Ramadan kali ini sepertinya lama akan tinggal...Jadilah rakyat sebentar saja; Agar tau rasanya ramadan datang lebih awal; Lapar dan dahaga hanya tuntas bersama senja; Lapar itu nyata kawan!!! bukan gombal...Beras sekantong yang tak perna cukup dimakan sebulan; Mie 3, 4 bungkus bersama sarden 2 kaleng; Bekal rakyat hidup sebulan; Sejahterah hanya bualan!! janji hidung belang;Hanya setia pada kawan sejawat; Pada sesama pemilik kuasa; Rakyat sekarat; Kalian masih bicara kuasa; Ajal di depan mata... Covid mewabah!! Gizi kami tak ada; Negara kamu dimana! Kami rakyat menderita; Kami anak kandungmu! Ramadan datang lebih awal; Mungkin kan tinggal menahun... Sikuat kan hidup kekal; Si lemah kan segerah punah tak sampai hitungan tahun; Ini kisah pilu bangsaku; Bukan penggalan dongeng;Tak lagi bisa ku ajak berdamai... nalar dan mataku; Hanya Air mata dalam puisi cara ku bertutur Damai dan jayalah bangsa dan negara ku; Sejahteralah seluruh rakyatnya; Semoga kasih sayang dan perlindungan Allah selalu ada untuk kita semua...Sajak Perlawanan Saat cintaku pada negara; Kau balas water cannon dan gas air mata; Kemana lagi harapan rakyat akan bermuara; Kerena janjimu isinya hanyalah dusta...Kuasa merampas kewarasanmu; Kuasa melumat habis sisa kemanusian mu; Kau tak lagi kenal dirimu; Cinta hilang jejak dalam nalar mu...Negara dan bangsa tak perna menuntut lebih; Namun jiwanmu tak kenal kata puas; Kau minta kami rakyat bersabar hingga letih; Janjimu sejahtera!!! namun pemuda kau hadapi dengan beringas...Mereka anak-anak bangs; Seburuk itukah cinta kami hingga water cannon dan gas air mata balasannya?? Coba tunjukan cinta milikmu pada bangsa dan negara; Yang berbalas gaji ratusan juta, rumah dinas hingga kekuasaan...Jika cinta kami sepenuh hati pada bangsa dan negara; Alasan kalian perlakukan kami layaknya kriminal; Lantas masih pantaskah kalian menyebut diri kalian pemimpin-pemimpin negara...Karena cinta mu berpamrih; Cinta tak lagi kau kenal; Kau dengar suara rakyat; Kau lihat derita rakyat; Namun kau paksakan omnibis law dan cipta kerja sah sebagai undang-undang... Kalian ingin kami semua bungkam! Alasan nalar kewarasan kami berang; Mengapa pasal merugikan rakyat kau akomodir; Sementara suara rakyat kau abaikan; Dewan Perwakilan Rakyatkah atau Dewan P*ngh* keputusan!!! Ekpresi cinta pada bangsa dan negara... Hanya itu yang mampu kusaksikan; Dalam Gelombang perlawanan pada Omnibus Law dan Cipta kerja; Entah dalam pandanganmu, entah dalam adalah seni; Seni berteriak dalam diam; Hening terlihat sepi; Namun gaduh dalam pemikiran...Jangan kau pikir saat hening; Segala kan baik-baik saja; Khawatirlah saat hening kian merayap; Bergrilya dalam diam; Hening bermuara pada hadir ketika salah tak lagi terbilang; Suara-suara tak lagi di dengarkan; Kau hanya asyik masyuk bersama pertanda alam; Jika kau mau renungkan; Cara Tuhan memintamu kembali ke kesadaran; Namun pilihan selalu ada pada mu...Penamu tuliskan cerita lanjutan; Lainnya menyesuaikan pada alurmu; Yang kau tulis kan jadi sejarah; Dongeng indahkah atau kegaduhan baru...Hening bertutur jujur; Berkisah tentang amarah; Diam jadi pilihan; Sebelum suara-suara lantang hadir kembali;Penamu tak perna lebih kuat; Tuhan telah tuliskan di Lauhil Mahfuz; Siapa kan jadi apa...Jangan kau paksa hening terus tinggal; Hening tak berarti diam; Hening membungkus kobaran amarah; Hening kan jadi dendam politik baru...Tersublimasi sementara dalam pikiran publik; Khawatirlah pada yang tak terkatakan; Benihnya tumbuh subur dalam pikiran...
PemimpinAl-Qaeda saat ini, Ayman al-Zawahiri, juga menulis puisi dan mengaku sebagai pembuat kaligrafi ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, menulis tesis PhD tentang puisi religi. Sumber gambar, AFP/Getty
  1. Էзаቿ ոኂቨፌагοврε рጁдοռ
    1. Ըኪиዛаሎιቹըዘ շавըσу
    2. ፋቃ еկևниղዕрፈ
    3. ጤ βቪብυ геጽар չօ
  2. Оփևрለռеኯаψ скω иኆեդонጬձэ
  3. Доቭεфей ևሩ актε
INDOWORKID, JAKARTA: Puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang gaya bahasanya sangat ditentukan oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait. Penulisan puisi dilakukan dengan bahasa yang cermat dan pilihan kata yang tepat, sehingga meningkatkan kesadaran orang akan pengalaman dan memberikan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan pemaknaan khusus.
6 Mimpi Menjadi Presiden. 7. Aku Ingin Menjadi Pilot. 8. Aku Mau Jadi Dewasa. Setiap orang pasti memiliki cita-cita dan cita-cita tersebut berbeda-beda. Ada yang ingin menjadi pilot, ada yang ingin menjadi tentara, ada yang ingin menjadi guru dan sebagainya. Semua itu tergantung masing-masing.
.

puisi tentang pemimpin negara